Minggu, 22 Januari 2023

Gender Bender

 Setelah ngeliat list anime yang bakal rilis tahun 2023 gw jadi tertarik buat ngangkat pembahasan ini.

Ada 2 anime genderbender yang bakal keluar tahun ini dan gak perlu gw sebutin judulnya (kepanjangan njir).

Sebenernya kalo udah ngomong soal gender sih jelas; laki-laki berpasangan dengan perempuan dan perempuan berpasangan dengan laki-laki.

Tapi yang jadi masalah itu mereka tadinya cowok coeg, jadi banyak pertimbangan buat masalah ini.

Dengan banyaknya pendapat tentang hal ini, ini bisa jadi pembahasan yang menarik.

Anime genderbender yang gw maksud disini beda dengan anime yang cuma crossdressing kaya si Astolfo dan Haku. Mereka itu berbatang.

Logikanya gini, sebagai cowok kita pasti tertarik sama kecantikan atau kefeminiman cewek.

Walau gak semua cowok begitu, tapi bisa kita ambil kesimpulan kalo lu berpenampilan cewek dan cowok tertarik sama lu, si cowok gak g4y. Jadi yang stress tuh elu, udah tau cowok masih aja make pakaian cewek. 

Balik lagi ke genderbender, kondisi mereka itu bener-bener berubah dari seorang cowok, bebiji dan berbatang ke tubuh cewek tulen, punya susu dan lubang pipis.

Karena konsepnya itu perubahan gender, jadi walau dia berubah bentuk tubuh, tetep aja pikirannya kaya cowok.

Perspektif dan jalan cerita juga berpengaruh sama kondisi mereka. Kalo mereka lama kelamaan mulai menerima atau beradaptasi dengan kondisi mereka, mulai bertingkah laku seperti cewek, dan udah menganggap laki-laki sebagai lawan jenis mereka. Harusnya itu udah bisa dibilang normal.



Gua pribadi punya 2 pendapat soal ini.

1.  Gak homok kalo mereka ngerasain jadi cewek dari lahir.

Maksudnya, saat mereka mati dan reinkarnasi jadi cewek dari lahir terus tumbuh besar sebagai cewek, mengalami menstruasi sebagai cewek, dan dewasa sebagai cewek.

Dalam kasus ini Karnatia Seri Anabald atau Ooshima Kanata dari Kumo desu ga, Nani ka? Adalah contoh yang sempurna. 

Kenapa? Karena setelah ditransfer ke isekai dia jadi bayi njir, walau ingatan dia gak kereset, tetep aja dia tumbuh dan dibesarkan sebagai cewek.

Dalam belasan tahun dia jadi cewek, sepatutnya dia udah mulai bertingkah dan berpikir layaknya seorang cewek.

Hal ini sebenernya merujuk ke fungsi hormon estrogen sih.

Hormon estrogen memengaruhi bentuk tubuh, kefeminiman, pubertas, gairah seksual, dll.

-emc healtcare

Pengaruh hormon dan lingkungan dia yang sehat (gada fl homok soalnya) seharusnya ngebuat dia suka lawan jenis dari bentuknya sekarang.

Dia keliatannya udah nerima kondisi dia yang seperti itu, di animenya juga udah punya flag sama mc (gw ngeship mereka njir).

Jadi untuk kasus dia, normal banget buat suka sama cowok. Justru aneh kalo dia tetep suka sama cewek setelah apa yang dia rasain di kehidupan barunya.

Karnatia Seri Anabald 


2. Mereka homok kalo cuma tiba-tiba berubah jadi cewek.

Yang tiba-tiba gini belum bisa disebut cewek tulen.

Mahiro dari Onichan wa Oshimai contohnya, dia masuk kategori homok kalo dia suka sama laki-laki.

Kenapa? Karena dia belum merasakan betul pengaruh estrogen dan cuma bangun terus jadi cewek (logikanya dimana njir). 

Ini sama kasusnya dengan Gregor Samsa dari novelet Metamorfosa Samsa yang berubah jadi kecoak pas dia bangun tidur.

Dia emang berubah jadi kecoak, tapi karena tiba-tiba, dia tetep manusia normal di dalamnya.

Dalam sebuah scene juga diperlihatkan kalo Mahiro masih nyoba buat kencing berdiri.


Mahiro Oyama


Sebenernya masih banyak sih yang harus dipertimbangin, tapi gw ambil simpel aja; kalo lu gak ngerasain susahnya jadi cewek, lu bukan cewek, dan g4y kalo lu suka sama cowok.

Jadi intinya adalah proses mereka jadi cewek dan sejauh apa mereka nerima kondisi mereka.

Dari 2 pendapat gw di atas kalian setuju gak? Coba komen pendapat kalian.


Nb: Referensi cuma dari tokoh anime, gw gamau ngebahas yang rl, jijik asli gw liat gituan.

Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar